LA Galaxy membuat keputusan mengejutkan dengan memperpanjang kontrak pelatih Greg Vanney secara multi-tahun, meskipun tim tersebut sedang mengalami awal musim terburuk dalam sejarah Major League Soccer (MLS). Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL SHIRTS.
Dengan catatan 10 kekalahan dan 3 seri dari 13 pertandingan, Galaxy berada di dasar klasemen, tetapi manajemen tetap yakin dengan proyek jangka panjang Vanney. Will Kuntz, General Manager Galaxy, menjelaskan bahwa keputusan ini sebenarnya telah dibuat sejak tahun lalu, setelah Vanney membawa tim meraih gelar Piala MLS 2024. “Greg adalah salah satu pelatih paling sukses di MLS. Kami percaya dengan visinya meski hasil saat ini belum ideal,” ujar Kuntz.
Perpanjangan kontrak ini menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap kemampuan Vanney membangun tim, meski harus menghadapi tantangan besar di musim ini.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Prestasi Masa Lalu yang Menjadi Pertimbangan
Greg Vanney bukanlah nama asing di MLS. Sebelum bergabung dengan Galaxy, ia sukses membawa Toronto FC meraih gelar MLS Cup dan tiga kali tampil di final. Kembalinya ke Galaxy pada 2021 juga membawa angin segar, dengan gelar keenam MLS musim lalu setelah jeda panjang sejak 2014.
“Kami melihat bagaimana Vanney mengubah budaya tim dan membawa kesuksesan dalam waktu singkat. Musim lalu adalah buktinya,” tambah Kuntz. Galaxy finis sebagai runner-up Wilayah Barat sebelum menjuarai playoff, mengalahkan New York Red Bulls di final.
Prestasi inilah yang membuat manajemen memilih untuk tetap mendukung Vanney, meski musim ini penuh dengan kegagalan. Keyakinan mereka didasarkan pada rekam jejak pelatih berusia 49 tahun tersebut dalam membangun tim yang kompetitif.
Baca Juga: Kalah dari Barcelona, Ancelotti Tetap Bangga: Mentalitas Real Madrid Luar Biasa!
Tantangan Besar di Musim 2024
Musim 2024 menjadi ujian berat bagi Vanney. Galaxy kehilangan banyak pilar penting, termasuk Riqui Puig yang cedera ligamen lutut, serta hengkangnya Dejan Joveljić, Mark Delgado, dan Gastón Brugman karena masalah batasan gaji. Pemain baru seperti Joseph Paintsil, Gabriel Pec, dan Marco Reus juga belum bisa memberikan dampak maksimal karena cedera.
Hasilnya, Galaxy hanya mengumpulkan tiga poin dari 13 pertandingan liga, dengan satu-satunya kemenangan datang di Piala Champions Concacaf. Kekalahan telak 0-7 dari New York Red Bulls bahkan menjadi catatan terburuk dalam sejarah klub.
Namun, Vanney tetap optimistis. “Kami sedang dalam proses membangun tim baru. Butuh waktu, tetapi kami punya rencana jelas untuk kembali ke puncak,” tegasnya.
Fokus pada Proyek Jangka Panjang
Perpanjangan kontrak Vanney menunjukkan komitmen Galaxy untuk membangun tim secara bertahap. Manajemen menyadari bahwa perubahan drastis di skuad membutuhkan adaptasi, dan mereka bersedia memberikan waktu kepada Vanney untuk menata ulang tim.
“Kami tidak mencari solusi instan. Greg punya visi yang sejalan dengan tujuan klub, dan kami yakin dia bisa membawa Galaxy kembali bersaing di level tertinggi,” jelas Kuntz.
Dukungan ini diharapkan bisa memotivasi Vanney dan pemain untuk bangkit, dimulai dari laga El Tráfico melawan LA FC. Meski situasi sulit, Galaxy tetap berpegang pada rencana jangka panjang dengan Vanney sebagai pemimpin proyek tersebut. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik football-shirts-voltage.com.