Carlo Ancelotti mengungkapkan bahwa David Alaba dan Eduardo Camavinga kemungkinan besar tidak akan pulih tepat waktu untuk final Copa del Rey melawan Barcelona pada Sabtu mendatang. Kedua pemain mengalami cedera otot dalam kemenangan 1-0 Real Madrid atas Getafe pada Rabu malam. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL SHIRTS.
Alaba merasakan ketidaknyamanan di babak pertama dan digantikan oleh Camavinga, yang kemudian juga harus keluar lapangan di menit akhir karena cedera. Ancelotti menyatakan bahwa pemulihan keduanya dalam waktu singkat akan sangat sulit. “Kita lihat saja besok, tetapi mereka berdua merasakan nyeri otot. Sangat tidak mudah bagi mereka untuk tampil di final,” ujarnya dalam konferensi pers.
Dengan absennya Alaba dan Camavinga, serta Ferland Mendy yang masih dalam pemulihan, Fran García menjadi satu-satunya opsi di posisi bek kiri. Kemenangan atas Getafe ini menjaga jarak empat poin Madrid dari Barcelona di puncak klasemen LaLiga. Namun, fokus utama kini beralih ke final Copa del Rey, di mana Madrid berusaha bangkit setelah tersingkir dari Liga Champions pekan lalu.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Peluang Madrid di Final Copa del Rey
Ancelotti enggan menyebut Barcelona sebagai favorit dalam final nanti. “Ini adalah final. Mungkin ada yang diunggulkan, tetapi dalam pertandingan seperti ini, segalanya bisa terjadi,” tegasnya. Madrid akan berusaha memanfaatkan momentum positif meski harus menghadapi tantangan cedera sejumlah pemain kunci.
Selain masalah cedera, performa Arda Guler menjadi sorotan. Pemain muda tersebut mencetak gol kemenangan lewat tendangan indahnya di menit ke-21. Ancelotti yakin bahwa masa depan Guler berada di lini tengah, bukan sebagai penyerang. “Dalam formasi 4-3-3, ia bisa bermain sebagai gelandang. Ia memiliki kualitas luar biasa, bukan hanya dalam mencetak gol, tetapi juga mengatur permainan,” jelasnya.
Meski demikian, Madrid tetap harus waspada terhadap kekuatan Barcelona, yang juga sedang dalam performa terbaiknya. Final ini menjadi ajang pembuktian bagi kedua tim untuk memperebutkan gelar pertama mereka musim ini.
Baca Juga: Mikel Arteta Ogah Kehilangan, Kontrak Partey Jadi Prioritas Arsenal!
Insiden Rasial terhadap Dani Ceballos
Pertandingan melawan Getafe sempat dihentikan wasit setelah Dani Ceballos menerima teriakan rasis dari suporter tuan rumah. Ceballos, yang pernah bermain untuk Real Betis, menjadi target ejekan akibat insiden masa lalu ketika Getafe terdegradasi pada 2016.
Ancelotti dan Madrid mengutuk keras tindakan tersebut. Insiden ini kembali menyoroti masalah rasialisme di sepak bola Spanyol. Klub dan federasi diharapkan mengambil tindakan tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Hambatan dan Harapan Madrid Menuju Final
Dengan sejumlah pemain kunci yang cedera, Madrid harus mengandalkan kedalaman skuadnya. Fran García diprediksi akan menjadi starter di bek kiri, sementara Luka Modric dan Toni Kroos mungkin akan dimainkan lebih intensif untuk mengisi kekosongan Camavinga.
Ancelotti tetap optimistis bahwa timnya mampu meraih kemenangan. “Final adalah pertandingan tersendiri. Semua pemain harus siap memberikan yang terbaik,” ucapnya. Madrid bertekad mengamankan gelar Copa del Rey untuk menebus kekecewaan di Liga Champions dan menjaga semangat kompetisi hingga akhir musim.
Dengan kombinasi tantangan cedera, insiden di luar lapangan, dan tekanan laga besar, final Copa del Rey akan menjadi ujian nyata bagi mentalitas dan kualitas skuad Los Blancos. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik football-shirts-voltage.com.