Paul Pogba secara resmi bergabung dengan AS Monaco setelah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Transfer ini menandai babak baru dalam karier gelandang berusia 32 tahun tersebut, yang sebelumnya sempat terhenti akibat hukuman larangan bermain karena kasus doping. FOOTBALL SHIRTS, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Pogba diketahui menolak tawaran menggiurkan dari klub Liga Pro Saudi demi kembali berkompetisi di Eropa. Pilihan bergabung dengan Monaco juga menjadi momen spesial karena ini akan menjadi pengalaman pertamanya bermain secara profesional di Prancis, meski merupakan produk akademi Le Havre.
Dengan status bebas transfer setelah kontraknya dengan Juventus diakhiri lebih awal, Monaco mendapatkan pemain berpengalaman tanpa perlu membayar biaya transfer. Ini menjadi kesempatan emas bagi klub untuk memperkuat lini tengah mereka.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Perjalanan Hukuman Doping dan Upaya Bangkit Kembali
Pogba menerima hukuman larangan bermain selama empat tahun pada Februari 2024 setelah dinyatakan positif menggunakan DHEA, zat yang dapat meningkatkan kadar testosteron. Namun, melalui banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), hukumannya berhasil dikurangi menjadi 18 bulan.
Selama masa hukuman, Pogba tetap berlatih secara intensif untuk mempertahankan kebugaran fisiknya. Ia juga sempat dikaitkan dengan sejumlah klub, termasuk di MLS dan Arab Saudi, sebelum akhirnya memilih Monaco sebagai tempat untuk membangkitkan kariernya.
Keputusan CAS yang memangkas masa hukuman menjadi titik balik bagi Pogba. Dengan hukuman yang berakhir lebih cepat, ia kini memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya masih bisa berkontribusi di level tertinggi sepak bola Eropa.
Baca Juga: Matheus Cunha Disebut Punya Sentuhan Magis ala Cantona, MU Harus Serius?
Tantangan Pogba di Monaco dan Target Kedepan
Bergabung dengan Monaco menjadi tantangan besar bagi Pogba, yang terakhir bermain secara kompetitif pada September 2023 saat masih membela Juventus. Fisik dan performanya akan menjadi sorotan utama, mengingat ia telah lama absen dari lapangan hijau.
Monaco sendiri sedang membangun tim yang kompetitif untuk bersaing di Ligue 1 dan kompetisi Eropa. Kehadiran Pogba diharapkan dapat memberikan pengalaman serta kualitas teknis di lini tengah, sekaligus menjadi pemimpin bagi pemain-pemain muda di skuad.
Target utama Pogba adalah kembali ke performa terbaiknya dan membantu Monaco meraih prestasi. Jika berhasil, tidak menutup kemungkinan ia akan kembali dilirik klub-klub besar Eropa atau bahkan kembali ke timnas Prancis.
Reaksi Publik dan Ekspektasi terhadap Comeback Pogba
Kepindahan Pogba ke Monaco menuai beragam reaksi dari publik dan media. Sebagian mendukung keputusannya untuk kembali ke Prancis, sementara yang lain meragukan apakah ia masih bisa tampil konsisten setelah lama vakum.
Pelatih Monaco, Adi Hutter, menyambut positif kedatangan Pogba dan yakin bahwa pemain tersebut masih memiliki kualitas kelas dunia. “Dia adalah pemain dengan mentalitas pemenang dan pengalaman besar. Kami akan membantunya kembali ke level terbaiknya,” ujar Hütter.
Bagi Pogba sendiri, ini adalah kesempatan untuk menutup lembar kelam masa lalunya dan memulai segalanya dari awal. Kesuksesannya di Monaco akan menentukan apakah kariernya bisa kembali bersinar atau justru semakin meredup di usia yang tidak lagi muda. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik football-shirts-voltage.com.